Keindahan Bawah Laut Pulau Alor
Lokasi Pulau Alor
Alor adalah sebuah pulau yang terletak di ujung timur Kepulauan Nusa Tenggara. Luas wilayahnya 2.119 km², dan titik tertingginya 1.839 m. Pulau ini dibatasi oleh Laut Flores dan Laut Banda di sebelah utara, Selat Ombai di selatan (memisahkan dengan Pulau Timor), serta Selat Pantar di barat (memisahkan dengan Pulau Pantar. Pulau Alor adalah satu dari 92 pulau terluar Indonesia karena berbatasan langsung dengan Timor Leste di sebelah selatan.
Pulau Alor merupakan salah satu dari dua pulau utama di Kabupaten Alor, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Indonesia. Di pulau ini terdapat Kota Kalabahi, ibukota Kabupaten Alor.
Letak dan Luas
(1) Pulau Alor terletak pada posisi 08o 13’50” LU – 125o 07’55” BT dengan batas-batas :
- Sebelah Utara : Laut Flores
- Sebelah Timur : Maluku Tenggara Barat
- Sebelah Barat : Selat Lomblen Kecamatan Lembata
- Sebelah Selatan : Selat Ombay dan Timor Leste
Iklim dan Cuaca
Temperatur.
Letak Pulau Alor berada di sebelah selatan Khatulistiwa. Hal ini menyebabkan Alor beriklim Semiarid (Kering). Suhu di Alor dapat mencapai 22,2 C sampai 32,2 C.
Kelembaban.
Prosentase kelembaban tertinggi 92%, terendah 80%, penyinaran matahari tertinggi dan terendah 62%.
Pesona Alam Pulau ALor
Pulau Alor selain memiliki keindahan Alam yang dapat dilihat secara langsung didaratan dan dipantai, juga memiliki keindahan Alam dibawah laut berupa ikan-ikan langka nan indah serta karang dan tumbuhan-tumbuhan laut yang begitu mempesona.
Pulau Alor memiliki 18 titik selam yang disebut “Baruna’s Dive Sites at Alor” :
- Baruna’s Point
- Never – Never wall
- Cave Point
- Barrel Sponge Wall
- Mola – mola Point
- Night Snacks
- Alor Expree / Alor Dreaming
- Rocky Point
- Three Coconuts
- Moving Pictures
- Eagle Ray Point
- Rahim’s Point
- Tuna Channel
- Anemone Country
- Sharks Reeway
- Octopus Garden
- Captain’s Choice
- The Refrigerator
Objek Wisata selain potensi wisata bahari, Pulau Alor juga menyimpan sejumlah objek wisata yang memiliki daya tarik secara kultural dan historis yang jarang dijamah dan dikunjungi baik oleh penduduk setempat maupun oleh wisatawan. Meski memiliki aksebilitas amat terbatas, tapi bagi para pencinta petualangan alam justru menjadi tantangan dan keunikan.
Salah satunya, Al-Quran tua dari kulit kayu yang ditulis dengan tinta ramuan tradisional yang diperkirakan berusia lebih dari 800 tahun, sebuah bukti sejarah tentang keberadaan Islam di Pulau Alor. Daya pemikat lainnya yaitu kampung Takpala, sebuah desa tradisional yang dihuni oleh suku Abui dengan pola perkampungan linear dengan deretan rumah adat.
Masyarakatnya yang masih memegang teguh adat dan tradisi akan mempertontonkan atraksi budayanya yang khas dalam menyambut para pelancong, membuat nama desa ini melambung sampai ke mancanegara. Bagi pendaki gunung yang menggilai tantangan di tempat yang masih perawan, Gunung Delaki Sirung di Pulau Pantar dan Gunung Koya-Koya di Pulau Alor, adalah tempatnya. Kepenatan yang melelahkan itu segera sirna membawa kesejukan dan kesegaran jiwa setelah menyaksikan fenomena geologi vulkanik di Desa Air Panas dan Air Terjun di Pulau Pantar, taman wisata alam Tuti Adagae di Pulau Alor.
Sementara ranch mini peternakan rusa (terbaik di kawasan timur Indonesia) jangan dilewatkan untuk dikunjungi. Kesejukan dan kesegaran di alam Hutan Nostalgia juga akan menyapa setiap pengunjung yang ingin melepas
kepenatan. Sebelum beranjak kembali pulang, jangan lupa menanam pohon di Hutan Nostalgia sebagai tanda Anda pernah mengunjungi Pulau Alor. Nama dan alamat Anda akan diabadikan pada pohon yang ditanam dan dikenang sepanjang masa.
Akses Menuju LokasiWisatawan bisa datang dari Kupang dengan naik kapal feri dengan waktu tempuh 12-13 jam menuju Larantuka. Kemudian melanjutkan perjalanan dengan naik kapal kayu menuju pelabuhan laut Kalabahi dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Di depan pelabuhan Kalabahi yang berada di Kepulauan Alor, terbentang Taman Laut Selat Pantar.
Akomodasi di Kepulauan Alor tersedia rumah makan, penginapan, pemandu wisata, dan perdagangan souvenir khas Pulau Pantar.